SENI KARAWITAN
1.
PENGERTIAN
Kata Karawitan berasal dari kata rawit yang
berarti halus, indah ataupun rumit.
Awalnya kata Karawitan digunakan untuk
menyebut setiap kesenian jawa yang kini disebut tradisional.
Namun dalam bahasa Jawa 'Karawitan' dipakai
untuk mengacu pada musik gamelan.
Karawitan ditinjau dari fungsinya mempunyai 2
arti yaitu arti secara luas dan arti secara sempit / khusus. Arti luas berarti
seni suara, sedangkan arti sempit berarti seni suara yang beristem Slendro dan
Pelog. Jadi Karawitan adalah seni uara yang bersistem Slendro dan Pelog baik
vokal maupun instrumental.
Karawitan disebut juga musik pentatonis yang
berasal dari kata penta dan tonis.
Penta artinya lima sedangkan tonis dari kata
toone yang berarti nada.Jadi karawitan adalah seni musik yanng hanya
menggunakan lima nada pokok saja
Sebelum istilah karawitan
mencapai popularitas di masyarakat seperti sekarang ini, dalam kehidupan
sehari-hari, khususnya di lingkungan daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, sudah
sering terdengar kata rawit yang artinya halus, indah-indah
(Prawiroatmojo, 1985:134). Begitu pula sudah terdengar kata ngrawit yang
artinya suatu karya seni yang memiliki sifat-sifat yang halus, rumit, dan indah
(Soeroso: 1985,1986).
Dari dua hal tersebut dapat diartikan bahwa seni
karawitan berhubungan dengan sesuatu yang halus, dan rumit.
Kehalusan dan kerumitan
dalam seni karawitan tampak nyata dalam sajian gending maupun asesoris lainnya. (http://jkomunitas.blogspot.com/2010/01/fungsi-seni-karawitan-dalam-kehidupan_13.html )
2.
UNSUR- UNSUR
KARAWITAN
Karawitan terdiri dari dua unsur yakni
a.
TEMBANG,
Yaitu karawitan vocal yang menggunakan
suara manusia.
Tembang bisa
dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
Ø Sekar Macapat/tembang alit. Tembang ini mempunyai ciri
khusus,
yaitu terkait pada Guru lagu dan guru wilangan.
Ø Sekar tengahan.
Seperti halnya sekar macapat, tembang ini
juga terikat dengan guru lagu dan guru
wilangan
Ø Sekar ageng/tembang gedhe.
Tembang ini sudah tidak
terikat atau bebas.
Ø Lagu sindenan.
Adalah lagu yang yang
dinyanyikan seorang pesinden yang membaur pada sebuah gending.
Ø Lagu gerongan.
Adalah lagu yang
dinyanyikan seorang atau lebih penggerong yang membaur pada
sebuah gending.
Ø Sulukan. Adalah tembang atau lagu yang dinyanyikan
seorang Dalang.
b.GENDING,
Yaitu karawitan instrumental yang menggunakan
suara alat musik Gamelan
1) Gending dalam
arti umum
Gending dalam arti umum ialah lagu
Misalnya : Gending Pangkur, maksudnya lagu Pangkur, Gending
Wrahatbala, maksudnya lagu Wrahatbala
2) Gending dalam
arti khusus
Gending dalam arti khusus ialah; nama dari suatu bentuk lagu yang
tertentu,
disebut “gendhing” misalnya ; Gendhing Gambirsawit dsb.
Gendhing-gendhing yang terdapat pada seni
karawitan dapat dibagi tiga golongan, yaitu;
a.
Gendhing Alit.
b.
Gendhing madya
c.
Gending Ageng
Adapun yang tergolong Gendhing Alit adalah;
1.
Lagu-lagu dolanan
2.
Lancaran
3.
Ayak-ayak, srepek, sampak.
Tergolong Gendhing Madya adalah;
1.
Ketawang
2.
Ladrang
Sedangkan yang tergolong Gendhing
Ageng adalah lagu yang
berbentuk atau mempunyai struktur Gendhing secara
kusus. Misal:
1.
Gendhing Kethuk 2 Kerep.
2.
Gendhing Kethuk 2 Arang dll.
3.
FUNGSI GAMELAN
Gamelan
mempunyai beberapa fungsi antara lain;
a.
Gamelan dibunyikan untuk
mengiringi upacara keagamaan.
Contoh; Gamelan Sekati yang
dibunyikan pada upacara Sekaten
b.
Gamelan dibunyikan untuk upacara kenegaraan.
Contoh; Gamelan Munggang dan
Kodok ngorek yang dibunyikan pada waktu jumenengan seorang
Raja atau menyambut kedatangan tamu kenegaraan
c.
Gamelan dibunyikan pada waktu
upacara lain.
Contoh; resepsi pernikahan, khitanan, kematian dll.
d.
Gamelan dibunyikan untuk mengiringi tari
tarian. Contoh; Tari Remo, Gambyong, Jejer, Pendet,dll.
e. Gamelan dibunyikan untuk mengiringi
pertunjukan teater.
Contoh; Wayang kulit, Wayang orang, Ludruk, Kethoprak, lenong dll
4.
JENIS KARAWITAN
Ditinjau dari segi bentuk dan
fungsinya,karawitan dibagi menjadi 3 yaitu karawitan vokal, karawitan
instrumental, karawitan vokal dan instrumental / campuran.
1. Karawitan Vokal
Asal kata vokal ialah voces yang
mengandung arti suara manusia. Jadi, seni suara yang mempergunakan suara
manusia diebut seni suara vokal. Yng menghidangkan seni suara vikal dinamakan
vokalis dan hidangannya dinamakan vokalia. Dalam seni karawitan, vokalis pria
biasa disebut wiraswara, sedangkan vokalis putri disebut swarawati atau
pesindhen.
2. Karawitan Instrumental
Instrumental dari kata instrumen yang
artinya alat, perkakas. Disini yang dimaksud alat musik. Instrumen dalam
karawitan disebut ricikan. Jadi kumpulan atau penyatuan ricikan-ricikan yang
terdapat dalam karawitan tanpa memisahkan atu dengan yang lainnya diebut
Gamelan. Jadi yang disebut instrumental disini adalah permainan karawitan
dengan instrumen saja tanpa vokal. Karawitan Instrumental pada dasarnya dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu pakurmatan dan bonangan
3. Karawitan Vokal dan Instrumental
Yang dimaksud dengan vokal dan
instrumental adalah paduan atau campuran antara vokal dan instrumental dalam
karawitan, yang disebut juga karawitan campuran. Didalam karawitan campuran ini
sajian vokal maupu instrumental mempunyai kedudukan yang sama pentingnya.
Artinya satu ama lain dalam penampilannya tidak boleh salah atu lebih menonjol
dari lainnya agar menghasilkan hidangan karawitan yang betul-betul rempeg
(kompak). Contoh karawitan campuran misalnya : klenengan, iringan tari, iringan
pedhalangan dan sebagainya
5.
TEKNIK MEMAINKAN
Tanda atau simbul-simbul dalam karawitan;
V atau P ; Kempul
^ atau N ; Kenong
+ ;
Kethuk
- :
Kempyang
( ) ;
Gong Suwuk
() lingkaran : Gong Ageng
Istilah / Singkatan-singkatan
dalam Karawitan
1. Lanc./ Lcr./ Lc. = Lancaran
2. Ketw./Ktw. =
Ketawang
3.
Ladr./ Ldr. = Ladrang
4. Gend./
Gd. = Gendhing
5. Bk = Buka
6. Swk = Suwuk
7. Mr. = Merong
8.
Ump. = Umpak
9. W = Wangsul ( kembali ke )
10. Pl. =
Pelog
11. Sl. = Slendro
12. Pt = Pathet
13. Myr. =
Manyura
14. Br. =
Barang
Contoh struktur
atau susunan bentuk gendhing pada Karawitan Jawa Gaya Surakarta.
A. Lancaran
Nibani.
+ + ^
+v + ^ +v + ^ +v + ^
. 0 . 0 . 0 . 0 . 0 . 0
. 0 . (0)
B. Lancaran
Mlaku
+ + ^
+v + ^ +v + ^
+ v + ^
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 (0)
C. Ketawang
- + -
- + - ^ - + - v - +
- ^
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 (0)
D. Ladrang.
- + - - + - ^ - + -
v - + - ^
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
- + - v -
+ - ^ - + - v
- + - ^
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 (0)
E. Ladrang
Ciblon ( irama III )
- + - - +
- ^
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
v
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
v
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
v
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 (0)
F. Gendhing Kt.2 Krp ( kethuk 2 kerep )
+
+ + ^
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 (0)
Terimakasih untuk sumber bahan - bahan materi ini :
Buku Ajar Seni
Karawitan SMA K st. Louis 1 Surabaya, Kukuh Setyo Budi, S.E
Tidak ada komentar:
Posting Komentar