Rabu, 13 Maret 2013

SERBA SERBI SENI KARAWITAN


SENI KARAWITAN
1.                   PENGERTIAN

Kata Karawitan berasal dari kata rawit yang berarti halus, indah ataupun rumit.
Awalnya kata Karawitan digunakan untuk menyebut setiap kesenian jawa yang kini disebut tradisional.
Namun dalam bahasa Jawa 'Karawitan' dipakai untuk mengacu pada musik gamelan.

Karawitan ditinjau dari fungsinya mempunyai 2 arti yaitu arti secara luas dan arti secara sempit / khusus. Arti luas berarti seni suara, sedangkan arti sempit berarti seni suara yang beristem Slendro dan Pelog. Jadi Karawitan adalah seni uara yang bersistem Slendro dan Pelog baik vokal maupun instrumental.

Karawitan disebut juga musik pentatonis yang berasal dari kata penta dan tonis.
Penta artinya lima sedangkan tonis dari kata toone yang berarti nada.Jadi karawitan adalah seni musik yanng hanya menggunakan lima nada pokok saja

Sebelum istilah karawitan mencapai popularitas di masyarakat seperti sekarang ini, dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di lingkungan daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, sudah sering terdengar kata rawit yang artinya halus, indah-indah (Prawiroatmojo, 1985:134). Begitu pula sudah terdengar kata ngrawit yang artinya suatu karya seni yang memiliki sifat-sifat yang halus, rumit, dan indah (Soeroso: 1985,1986).
Dari dua hal tersebut dapat diartikan bahwa seni karawitan berhubungan dengan sesuatu yang halus, dan rumit.
Kehalusan dan kerumitan dalam seni karawitan tampak nyata dalam sajian gending maupun asesoris lainnya.  (http://jkomunitas.blogspot.com/2010/01/fungsi-seni-karawitan-dalam-kehidupan_13.html )

2.                   UNSUR- UNSUR KARAWITAN
             Karawitan terdiri dari dua unsur yakni
a.                   TEMBANG,
Yaitu karawitan vocal yang menggunakan suara  manusia.
 Tembang bisa dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
Ø    Sekar Macapat/tembang alit. Tembang ini mempunyai ciri khusus,
     yaitu terkait pada Guru lagu dan guru wilangan.
Ø    Sekar tengahan
     Seperti halnya sekar macapat, tembang ini juga terikat dengan guru lagu dan guru wilangan
Ø    Sekar ageng/tembang gedhe. 
     Tembang ini sudah tidak terikat atau bebas.
Ø    Lagu sindenan
     Adalah lagu yang yang dinyanyikan seorang pesinden yang membaur pada sebuah gending.
Ø    Lagu gerongan. 
     Adalah lagu yang dinyanyikan seorang atau lebih penggerong yang membaur pada 
     sebuah gending.
Ø    Sulukan. Adalah tembang atau lagu yang dinyanyikan seorang Dalang.                    

b.GENDING,
    Yaitu  karawitan instrumental yang menggunakan suara  alat musik  Gamelan

1) Gending dalam arti umum
                                      Gending dalam arti umum ialah lagu
                                      Misalnya : Gending Pangkur, maksudnya lagu Pangkur, Gending
                                      Wrahatbala, maksudnya lagu Wrahatbala

2) Gending dalam arti khusus
    Gending dalam arti khusus ialah; nama dari suatu bentuk lagu yang tertentu, 
    disebut “gendhing” misalnya ; Gendhing Gambirsawit dsb.

       Gendhing-gendhing yang terdapat pada seni karawitan dapat dibagi tiga golongan, yaitu;
a.              Gendhing Alit.
b.              Gendhing madya
c.               Gending Ageng

     Adapun yang tergolong Gendhing Alit adalah;
1.              Lagu-lagu dolanan
2.              Lancaran
3.              Ayak-ayak, srepek, sampak.
       
  Tergolong Gendhing Madya adalah;
1.              Ketawang
2.              Ladrang
     
Sedangkan yang tergolong Gendhing Ageng adalah lagu yang
berbentuk   atau mempunyai struktur Gendhing secara kusus. Misal:
1.              Gendhing Kethuk 2 Kerep.
2.              Gendhing Kethuk 2 Arang dll.

3.                   FUNGSI GAMELAN
Gamelan mempunyai beberapa fungsi antara lain;
a.     Gamelan dibunyikan untuk mengiringi upacara keagamaan.
       Contoh; Gamelan Sekati yang dibunyikan pada upacara Sekaten

b.    Gamelan dibunyikan untuk upacara kenegaraan.
     Contoh; Gamelan Munggang dan Kodok ngorek yang dibunyikan pada waktu jumenengan seorang Raja atau menyambut kedatangan tamu kenegaraan

c.    Gamelan dibunyikan pada waktu upacara lain.
      Contoh; resepsi pernikahan, khitanan, kematian dll.

d.    Gamelan dibunyikan untuk mengiringi tari tarian. Contoh; Tari Remo, Gambyong, Jejer, Pendet,dll.

e.    Gamelan dibunyikan untuk mengiringi pertunjukan teater.
     Contoh; Wayang kulit, Wayang orang, Ludruk, Kethoprak, lenong dll
    
4.                   JENIS KARAWITAN

Ditinjau dari segi bentuk dan fungsinya,karawitan dibagi menjadi 3 yaitu karawitan vokal, karawitan instrumental, karawitan vokal dan instrumental / campuran.

1.    Karawitan Vokal
      Asal kata vokal ialah voces yang mengandung arti suara manusia. Jadi, seni suara yang mempergunakan suara manusia diebut seni suara vokal. Yng menghidangkan seni suara vikal dinamakan vokalis dan hidangannya dinamakan vokalia. Dalam seni karawitan, vokalis pria biasa disebut wiraswara, sedangkan vokalis putri disebut swarawati atau pesindhen.

2.    Karawitan Instrumental
     Instrumental dari kata instrumen yang artinya alat, perkakas. Disini yang dimaksud alat musik. Instrumen dalam karawitan disebut ricikan. Jadi kumpulan atau penyatuan ricikan-ricikan yang terdapat dalam karawitan tanpa memisahkan atu dengan yang lainnya diebut Gamelan. Jadi yang disebut instrumental disini adalah permainan karawitan dengan instrumen saja tanpa vokal. Karawitan Instrumental pada dasarnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pakurmatan dan bonangan

3.    Karawitan Vokal dan Instrumental
     Yang dimaksud dengan vokal dan instrumental adalah paduan atau campuran antara vokal dan instrumental dalam karawitan, yang disebut juga karawitan campuran. Didalam karawitan campuran ini sajian vokal maupu instrumental mempunyai kedudukan yang sama pentingnya. Artinya satu ama lain dalam penampilannya tidak boleh salah atu lebih menonjol dari lainnya agar menghasilkan hidangan karawitan yang betul-betul rempeg (kompak). Contoh karawitan campuran misalnya : klenengan, iringan tari, iringan pedhalangan dan sebagainya

5.       TEKNIK MEMAINKAN
Tanda atau simbul-simbul dalam karawitan;
V atau P        ; Kempul
^ atau N        ; Kenong
+                    ; Kethuk
-                     : Kempyang     
( )                  ; Gong Suwuk
() lingkaran   : Gong Ageng

 Istilah / Singkatan-singkatan dalam Karawitan
  1. Lanc./ Lcr./ Lc.    = Lancaran
  2. Ketw./Ktw.          = Ketawang
  3. Ladr./ Ldr.           = Ladrang
  4. Gend./ Gd.          = Gendhing
  5. Bk                                    = Buka
  6. Swk                      = Suwuk
  7. Mr.                      = Merong
  8. Ump.                   = Umpak
  9. W                                    = Wangsul ( kembali ke )
10. Pl.                        = Pelog
11. Sl.                                    = Slendro
12. Pt                         = Pathet
13. Myr.                    = Manyura
14. Br.                       = Barang

Contoh struktur atau susunan bentuk gendhing pada Karawitan Jawa Gaya Surakarta.

A. Lancaran Nibani.

+  + ^     +v + ^    +v + ^   +v + ^
. 0 . 0       . 0 . 0     . 0 . 0     . 0 . (0)

B. Lancaran Mlaku

+    + ^    +v  + ^    +v + ^   + v + ^
0 0 0 0     0 0 0 0    0 0 0 0    0 0 0 (0)

C. Ketawang

 - + -        - + - ^    - + - v    -  + -   ^
0 0 0 0    0 0 0 0   0 0 0 0    0 0 0 (0)

D. Ladrang.

- + -        - + - ^    - + -   v    -  + - ^
0 0 0 0    0 0 0 0   0 0 0 0    0 0 0  0
- + -  v     - + - ^    - + - v    -  + - ^
0 0 0 0    0 0 0 0   0 0 0 0    0 0 0 (0)

E. Ladrang Ciblon ( irama III )

   -     +       -            -     +       -     ^    
0 0 0 0    0 0 0 0   0 0 0 0    0 0 0  0
                        v
0 0 0 0    0 0 0 0   0 0 0 0    0 0 0  0
                        v
0 0 0 0    0 0 0 0   0 0 0 0    0 0 0  0
                        v
0 0 0 0    0 0 0 0   0 0 0 0    0 0 0 (0)

F.  Gendhing Kt.2 Krp ( kethuk 2 kerep )

            +          +             +              ^
0 0 0 0    0 0 0 0   0 0 0 0    0 0 0  0
                       
0 0 0 0    0 0 0 0   0 0 0 0    0 0 0  0
                      
0 0 0 0    0 0 0 0   0 0 0 0    0 0 0  0
                       
0 0 0 0    0 0 0 0   0 0 0 0    0 0 0 (0)

Terimakasih untuk sumber bahan - bahan materi ini :
Buku Ajar Seni Karawitan SMA K st. Louis 1 Surabaya, Kukuh Setyo Budi, S.E

Tidak ada komentar: